Menjadi gemuk ketika menginjak usia
paruh baya bagaikan kutukan bagi
mayoritas orang. Banyak pria dan
wanita yang menjadi semakin gemuk
seiring dengan pertambahan usia.
Padahal, dulunya mereka memiliki tubuh ideal ketika masih muda. Apa sebabnya?
Para ilmuwan mengatakan, tinggal satu langkah lagi bagi mereka untuk dapat menguak misteri tersebut. Mereka percaya, semakin mudah gemuk ketika dewasa disebabkan karena ada jenis lemak yang mejadi kurang aktif seiring dengan pertambahan usia seseorang.
Ada dua jenis lemak yang ada di dalam tubuh. Jenis pertama yakni lemak putih yang bersifat jahat. Lemak tersebut menumpuk pada tubuh karena terlalu banyak makan dan mengendap di perut dan paha. Jenis kedua yakni lemak cokelat yang baik. Lemak cokelat meningkatkan metabolisme dan menghasilkan panas sehingga lemak putih yang jahat bisa berkurang.
Bayi memiliki lemak cokelat di sekitar
bahu mereka, berfungsi membantu
mempertahankan suhu tubuh setelah
kelahiran. Sampai sebelum ini, para
ilmuwan mengira lemak tersebut
perlahan menghilang selama masa
pertumbuhan karena tidak lagi
diperlukan tubuh. Padahal lemak itu
terus ada bahkan ketika seseorang
telah dewasa, dan wanita memiliki lebih banyak lemak cokelat dibanding pria.
Sebuah studi terbaru di Jepang
menemukan bahwa semakin tua usia
seseorang, aktivitas termogenik atau
produksi panas dari lemak cokelat mulai berkurang. Lemak baik tersebut menjadi kurang aktif sehingga lebih sedikit membakar lemak jahat. Itulah mengapa orang yang lebih dewasa rentan terkena kegemukan dibanding para pemuda.
"Adalah keluhan biasa, ketika orang tua harus berusaha dua kali lebih keras dalam diet dan olahraga untuk
mendapatkan setengah dari hasil yang diperoleh mereka yang lebih muda," ungkap Dr Gerald Weissmann, kepala
editor FASEB Journal. Demikian disadur
dari Daily Mail, Kamis (9/1/2014).
Semakin gemuk seiring bertambahnya
usia bukan merupakan sebuah
keniscayaan. Orang masih bisa memiliki bobot ideal meski usinya telah lanjut.
Untuk menyiasati kurang aktifnya
lemak cokelat, orang yang lebih tua
harus mengonsumsi lebih banyak sayur, mengurangi lemak, memperbanyak konsumsi portein tanpa lemak, juga memperbanyak olahraga.
"Kini kami lebih mengerti mengapa hal ini bisa terjadi. Ternyata lemak cokelat berhenti bekerja seiring pertambahan usia. Sayangnya, sampai ditemukan cara untuk mengaktifkannya kemabali, kami
harus siap dengan makan lebih banyak salad dan protein tanpa lemak, juga lebih banyak berolahraga di treadmill dibanding rekan-rekan kami yang lebih muda," tambah pria itu.
Riset terbaru di Jepang menemukan
bahwa ada mekanisme yang dapat
dilakukan untuk mnegaktifkan kembali si lemak baik itu. Penemuan mereka bisa menjadi terobosan baru bagi pengobatan penyakit yang berhubungan dengan kegemukan seperti diabetes, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, serta beberapa jenis kanker.
Para peneliti di Jepang mempelajari dua grup tikus. Grup pertama tidak memiliki patelet activating factor receptors (PAFR) sehingga tikus-tikus itu menderita obesitas. Sedang grup kedua adalah tikus-tikus yang normal, mereka memiliki PAFR. Ilmuwan menemukan bahwa kekurangan PAFR menyebabkan
lemak cokelat rusak sehingga aktifitas termogenik berkurang dan tubuh menderita obesitas.
Banyak orang khawatir, menadi gemuk di usia paruh baya membuat penampilan mereka terlihat kurang menarik. Faktanya, tidak hanya kurang menarik, kegemukan di masa tua juga berdampak buruk bagi kesehatan.
Lemak yang menyelimuti organ-organ
vital dikaitkan dengan diabetes dan
penyakit jantung. Sedangkan terlalu
banyak lemak di perut meningkatkan
risiko terjadinya masalah pada jantung.
Tiga atau empat inchi saja lemak di
perut, menjadi pertanda bahwa ada
lemak yang mulai menyelimuti pembuluh arteri. Dan itu merupakan kabar buruk untuk jantung.
Oleh sebab itu, untuk mempertahankan bobot ideal, orang-orang yang berusia lebih dari 45 tahun harus mengonsumsi lebih sedikit kalori setiap hari. Paling
tidak, 200 kalori lebih sedikit dibanding mereka yang lebih muda.
Beberapa cara juga dianggap ampuh
untuk menghindari kegemukan di masa tua. Cara pertama ialah dengan diet rendah lemak tinggi karbohidrat.
Namun cara itu hanya efektif untuk
melangsingkan apabila karbohidrat
yang dikonsumsi berasal dari makanan berserat tinggi bukan berasa dari makanan olahan. Cara lain agar tetap ideal ketika menginjak usia paruh baya dikemukakan oleh Marie Savard. Ia menuturkan agar bobot ideal, orang tua harus berolahraga 30 hingga 45 menit,
setidaknya lima kali dalam satu minggu.
Muamaroh Husnantiya
0 komentar:
Posting Komentar