3.1 Perekonomian suatu negara konsep yang
sangat penting adalah mengetahui tentang strategi pembangunan ekonomi. Strategi
pembangunan ekonomi diberi batasan sebagai suatu tindakan pemilihan atas
faktor-faktor yang akan dijadikan faktor utama yang menjadi penentu
jalannya proses pertumbuhan (Suroso,1993). Dalam hal ini ada beberapa strategi
pembangunan ekonomi yang akan saya sampaikan, yaitu :
1. Strategi
Pertumbuhan
Adapun beberapa inti dari konsep
strategi pertumbuhan yaitu :
·
Strategi pembangunan ekonomi suatu
negara akan terpusat pada upaya pembentukan modal, serta bagaimana
menanamkannya secara seimbang, menyebar, terarah, dan memusat, sehingga dapat
menimbulkan efek pertumbuhan ekonomi.
·
Selanjutnya bahwa pertumbuhan ekonomi
akan dinikmati oleh golongan lemah melalui proses merambat kebawah
(trickle-dowm-effect)- pendistribusian kembali.
·
Jika terjadi ketimpangan atau
ketidakmerataan, hal tersebut merupakan persyaratan terciptanya pertumbuhan
ekonomi.
2.
Strategi Pembangunan
Dengan Pemerataan
Inti dari konsep strategi pembangunan
ini adalah, dengan ditekannya peningkatan pembangunan melalui teknik sosial
engineering, seperti halnya melalui penyusunan perencanaan induk, dan paket
program terpadu.
3.
Strategi
Ketergantungan
Tidak sempurnanya konsep strategi
pertama dan strategi kedua mendorong para ahli ekonomi mencari alternatif lain,
sehingga pada tahun 1965 muncul strategi pembangunan dengan nama strategi
ketergantungan. Inti dari konsep ketergantungan adalah:
·
Kemiskinan di negara-negara berkembang
lebih disebabkan karena adanya ketergantungan negara tersebut dari pihak/negara
lainnya. Oleh karena itu jika suatu negara ingin bebas dari kemiskinan dan
keterbelakangan ekonomi, negara tersebut harus mengarahkan upaya pembangunan
ekonominya pada usaha melepaskan diri dari ketergantungan dari pihak lain.
Langkah yang dapat ditempuh diantaranyanadalah; meningkatnya produksi nasional,
yang disertai dengan peningkatan kemampuan dalam bidang produksi, lebih mencintai
produk nasional, dan sejenisnya.
·
Teori ketergantungan
ini kemudian dkritik oleh Kothari dengan mengatakan “… teori ketergantungan
tersebut memang cukup relevan, namun sayangnya telah menjadi semacam dalih
terhadap kenyataan dari kurangnya usaha untuk membangun masyarakat sendiri
(selfdevelopment). Sebab selalu akan gempang sekali bagi kita untuk menumpahkan
semua kesalahan pihak luar yang memeras, sementara pemerasan yang terjadi di
dalam lingkungan masyarakat kita sendiri dibiarkan saja…” (Kothari dalam Ismid Hadad,
1980)
4.
Strategi Yang
Berwawasan Ruang
Strategi ini dikemukakan oleh Myrdall
dan Hirrschman, yang mengemukakan sebab-sebab kurangn mampunya daerah miskin
berkembang secepat daerah yang lebih maju/kaya. Menurut mereka kurang mampunya
daerah miskin berkembang secepat daerah kaya atau maju dikarenakan
kemampuan/pengaruh menyebar dari kaya ke miskin (spread effects) lebih kecil
daripada terjadinya aliran sumber daya dari daerah miskin ke daerah kaya
(back-wash effect). Perbedaan pandangan kedua tokoh tersebut adalah, bahwa
Myrdall tidak percaya bahwa keseimbangan daerah kaya dan miskin akan tercapai,
sedangkan Hirschman percaya, sekalipun baru akan tercapai dalam jangka panjang.
5.
Strategi
Pendekatan Kebutuhan Pokok
Sasaran dari strategi ini adalah
menanggulangi kemiskinan secara massal. Strategi ini selanjutnya dikembangkan
oleh Organisasi Perburuhan Indonesia Sedunia (ILO) pada tahun 1975), dengan
menekankan bahwa kebutuhan pokok manusia idak mungkin dapat dipenuhi jika
pendapatan masih rendah akibat kemiskinan yang bersumber pada pengganguran.
Oleh karena itu sebaiknya usaha-usaha diarahkan pada penciptaan lapangan kerja,
peningkatan pemenuhan kebutuhan pokok, dan sejenisnya.
Faktor yang mempengaruhi strategi
pembangunan
·
Tingkat pertumbuhan ekonomi yang rendah,
·
Akumilasi kapital rendah,
·
Tingkat pendapatan pada kapital yang
rendah,
·
Struktur ekonomi yang berat ke sektor
tradisional yang juga kurang berkembang.
3.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi Strategi
Pembangunan Ekonomi
Faktor-faktor yang mempengaruhi
strategi pembangunan adalah berdasarkan tujuan yang hendak
dicapai. Jika yang ingin dicapai adalah tingkat pertumbuhan yang tinggi,
maka faktor yang mempengaruhi digunakannya strategi
tersebut adalah tingkat pertumbuhan ekonomi yang rendah, akumulasi kapital yang rendah,
tingkat pendapatan pada kapital yang rendah, serta masalah ekonomi yang berat ke sektor tradisional yang kurang
berkembang.
Faktor yang mempengaruhi
diberlakukannya strategi pembangunan yang berorientasi pada penghapusan kemiskinan pada
dasarnya dilandasi oleh keinginan berdasarkan norma tertentu, bahwa kemiskinan
harus secepat mungkin diatasi. Sementara itu, strategi-strategi pembangunan
lain ternyata sangan sulit mempengaruhi/memberikan manfaat secara langsung kepada
golongan miskin ini.
Strategi pembangunan, ternyata justru
menimbulkan ketidakmerataan
hasil pembangunan. Ketidakmerataan tersebut tidak hanya antar
golongan masyarakat, tetapi juga antar daerah. Sehingga ada daerah maju dan
daerah terbelakang. Ketidakmerataan antar daerah ini pada dasarnya
disebabkan oleh kebijaksanaan penanaman modal yang cenderung
hanya diarahkan ke lokasi tertentu. Biasanya, modal yang ditanamkan
tersebut bersifat padat modal dan outputnya berorientasi ke pasar
Internasionaldan abtar kelompok menengan ke atas di
dalam negeri. Selain karena kebijaksanaan penanaman modal, kesulitan
pangan antar daerah juga disababkan karena potensi daerah yang berbeda-beda.
3.3 Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia
Sebelum Orde Baru strategi pembangunan
di Indonesia secara teori telah diarahkan pada usaha pencapaian laju
pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Namun pada kenyataannya nampak adanya
kecenderungan lebih menitik beratkan pada tujuan-tujuan politik dan kurang
memperhatikan pembangunan ekonomi.
Sedangkan pada awal Orde Baru, strategi pembangunan
di Indonesia lebih diarahkan pada tindakan pembersihan dan perbaikan kondisi
ekonomi yang mendasar, terutama usaha-usaha untuk menekan laju inflasi yang
sangat tingi (Hyper Inflasi).
Strategi-strategi trsebut
kemudian dipertegas dengan ditetapkan sasaran-sasaran dan titik berat setiap
Repelita, yaitu :
·
Repelita I : Meletakkan titik berat pada
sektor pertanian dan industri yang mendukung sektor pertanian meletakkan
landasan yang kuat bagi tahap selanjutnya.
·
Repelita II : Meletakkan titik berat
pada sektor pertanian dengan meningkatkan industri yang mengolah bahan mentah
menjadi bahan baku meletakkan landasan yang kuat bagi tahap selanjutnya.
·
Repelita III : Meletakkan titik berat
pada sektor pertanian menuju swasembada pangan dan meningkatkan industri yang
mengolah bahan baku menjadi barang jadi meletakkan landasan yang kuat bagi
tahap selanjutnya.
·
Repelita IV : Meletakkan titik berat
pada sektor pertanian untuk melanjutkan usaha-usaha menuju swasembada pangan
dengan meningkatkan industri yang dapat menghasilkan mesin-mesin industri
sendiri, baik industri ringan yang akan terus dikembangkan dalam
Repelita-repelita selanjutnya.
4.4 Perencanaan Pembangunan Ekonomi
Suatu proses
yang bersinambung dan mencakup keputusan atau pilihan berbagai alternatif
penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan tertentu pada masa yang akan
datang.
Berdasarkan definisi diatas terdapat 4 elemen
perencanaan.
·
Merencanakan
berarti memilih
·
Perencanaan
merupakan alat pengalokasian sumber daya
·
Perencanaan
merupakan alat untuk mencapai tujuan
·
Perencanaan
untuk masa depan
Manfaat Perencanaan Pembangunan
Ekonomi :
a)
Agar
penggunaan sumber pembangunan terbatas dapat efesien dan efektif, sehingga
terhindar dari pemborosan.
b)
Agar
perkembangan / pertumbuhan ekonomi menjadi mantap
c)
Agar
tercapai stabilitas ekonomi dalam menghadapi siklus konjungtur.
Periode Perencanaan Pembangunan :
Usaha-usaha perencanaan ekonomi masa Orde Lama:
Th. 1947 : Plan Produksi Tiga Tahun
RI yaitu : Th. 1948, 1949 & 1950
Bidang-bidang : Pertanian,
peternakan, perindustrian & kehutanan.
Th. 1952 : Usaha perencanaan lebih
menyeluruh, tetap Sektor Publik
Th. 1956 - 1960 : Repelita
Th. 1961 - 1969 : Rencana Pembangunan
Nasional Semesta Berencana.
Sumber :
http://www.elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/perekonomian_indonesia/bab2-perkembangan_strategi_dan_perencanaan_pembangunan_ekonomi_indonesia.pdf
http://ikemurwanti.blogspot.com/2011/05/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html
http://farfat.wordpress.com/2011/04/14/perkembangan-strategi-dan-perencanaan-pembangunan-ekonomi-indonesia/
http://ikemurwanti.blogspot.com/2011/05/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html
http://farfat.wordpress.com/2011/04/14/perkembangan-strategi-dan-perencanaan-pembangunan-ekonomi-indonesia/
0 komentar:
Posting Komentar