Rabu, 06 November 2013
Referensi Film Frankenweenie
Karya : Timothy Walter "Tim" Burton
Pengisi Suara : Winona Ryder, Catherine O’hara, Martin Short, Tom Kenny, dan Martin Landau.
“Frankenweenie” merupakan sebuah film animasi hitam putih yang merupakan versi panjang dari film berjudul sama yang dibuat oleh Tim Burton di tahun 1984.
Tim Burton adalah sosok sutradara legendaris yang telah memenangkan hati banyak penggemar film melalui karya-karya seperti “Edward Scissorhands” (1990), “Beetlejuice” (1988), “Ed Wood” (1994), “Big Fish” (2003), dan “Sleepy Hollow” (1999).
Sutradara kelahiran California ini memang tak selalu berhasil meraih kesuksesan melalui film-filmnya. Namun, setelah mengecewakan para penonton dengan “Dark Shadows” yang habis dikritik pertengahan tahun ini, Burton kembali mengingatkan kita bahwa ia belum kehilangan sentuhan magisnya, melalui film “Frankenweenie”.
Sinopsis :
Ceritanya mengenai seorong tokoh bernama Victor Frankenstein, seorang ilmuwan jenius yang terobsesi menghidupkan makhluk ciptaannya. Jauh sebelum menciptakan sesosok monster, dikisahkan Victor (Charlie Tahan) kecil yang masih berusia 11 tahun pernah memiliki seekor anjing setia bernama Sparky.
Victor sangat menyayangi peliharaannya itu, bahkan sehari-harinya selain untuk melakukan uji coba ilmiah, lebih banyak dihabiskan bermain bersama Sparky, bukan bersama teman-teman sebayanya. Tidak bisa dibayangkan bagaimana sedihnya Victor ketika Sparky mengalami musibah tertabrak mobil dan mati. Hari-harinya menjadi kelabu.
Namun, sebuah gagasan cemerlang datang ketika melihat guru IPA-nya, Tn. Rzykruski (Martin Landau) menunjukkan bangkai seekor kodok yang dialiri listrik dapat bergerak. Gurunya menjelaskan bahwa otot dan syaraf makhluk hidup bisa terus aktif setelah mati jika dialiri arus listrik. Hal ini membuat Victor bersemangat untuk menghidupkan kembali Sparky dan berhasil. Namun, semuanya berjalan tidak seperti yang ia harapkan.
Selain menghadapi kepanikan penduduk kota, Victor juga menghadapi kenyataan bahwa teman-teman sekolahnya mengetahui rahasianya dan berupaya menghidupkan kembali binatang peliharaan mereka masing-masing. Uniknya, salah seorang teman Victor, Toshiaki (James Hiroyuki Liao), menghidupkan kembali seekor kura-kura bernama Shelley.
Pendapat Film Frankenweenie menurut saya :
Menurut saya Frankenweenie mempunyai cerita yang menarik, film ini mempunyai keunikan garapan dari Tim Burton yang sudah terkenal dengan karyanya The Nightmare Before Christmas ini mempunyai setting hitam putih dan stop motion yang bergenre comedy-horror family.
Stop Motion dari film ini sangat halus, ini yang memberikan nilai plus bagi film ini, sehingga seperti bukan film stop-motion. Lalu settingan hitam-putih yang memberikan nuansa jaman dulu juga sangat terasa ditambah dengan karakter dan kostum syarat dengan keadaan Belanda jaman dulu.
Kelebihan dari Film Frankenweenie :
Kisah pesahabatan antara Victor dan Sparky membuat kisah dalam “Frankenweenie” begitu berwarna. Walaupun bercerita tentang kematian, “Frankenweenie” berhasil tampil sebagai sebuah film yang begitu hidup dan mengharukan.
Banyak film sudah mengajarkan bahwa kematian merupakan sesuatu yang sudah final, dan kemampuan untuk menerima rasa kehilangan yang begitu besar lebih baik daripada memupuk keinginan untuk membangkitkan sesuatu yang sudah tidak bernyawa. Para orang tua sudah belajar tentang pesan ini melalui “Frankenstein” dari Mary Shelley, dan anak-anak kini mungkin dapat belajar untuk menerima pesan yang sama dari “Frankenweenie” milik Tim Burton.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Rabu, 06 November 2013
Referensi Film Frankenweenie
Karya : Timothy Walter "Tim" Burton
Pengisi Suara : Winona Ryder, Catherine O’hara, Martin Short, Tom Kenny, dan Martin Landau.
“Frankenweenie” merupakan sebuah film animasi hitam putih yang merupakan versi panjang dari film berjudul sama yang dibuat oleh Tim Burton di tahun 1984.
Tim Burton adalah sosok sutradara legendaris yang telah memenangkan hati banyak penggemar film melalui karya-karya seperti “Edward Scissorhands” (1990), “Beetlejuice” (1988), “Ed Wood” (1994), “Big Fish” (2003), dan “Sleepy Hollow” (1999).
Sutradara kelahiran California ini memang tak selalu berhasil meraih kesuksesan melalui film-filmnya. Namun, setelah mengecewakan para penonton dengan “Dark Shadows” yang habis dikritik pertengahan tahun ini, Burton kembali mengingatkan kita bahwa ia belum kehilangan sentuhan magisnya, melalui film “Frankenweenie”.
Sinopsis :
Ceritanya mengenai seorong tokoh bernama Victor Frankenstein, seorang ilmuwan jenius yang terobsesi menghidupkan makhluk ciptaannya. Jauh sebelum menciptakan sesosok monster, dikisahkan Victor (Charlie Tahan) kecil yang masih berusia 11 tahun pernah memiliki seekor anjing setia bernama Sparky.
Victor sangat menyayangi peliharaannya itu, bahkan sehari-harinya selain untuk melakukan uji coba ilmiah, lebih banyak dihabiskan bermain bersama Sparky, bukan bersama teman-teman sebayanya. Tidak bisa dibayangkan bagaimana sedihnya Victor ketika Sparky mengalami musibah tertabrak mobil dan mati. Hari-harinya menjadi kelabu.
Namun, sebuah gagasan cemerlang datang ketika melihat guru IPA-nya, Tn. Rzykruski (Martin Landau) menunjukkan bangkai seekor kodok yang dialiri listrik dapat bergerak. Gurunya menjelaskan bahwa otot dan syaraf makhluk hidup bisa terus aktif setelah mati jika dialiri arus listrik. Hal ini membuat Victor bersemangat untuk menghidupkan kembali Sparky dan berhasil. Namun, semuanya berjalan tidak seperti yang ia harapkan.
Selain menghadapi kepanikan penduduk kota, Victor juga menghadapi kenyataan bahwa teman-teman sekolahnya mengetahui rahasianya dan berupaya menghidupkan kembali binatang peliharaan mereka masing-masing. Uniknya, salah seorang teman Victor, Toshiaki (James Hiroyuki Liao), menghidupkan kembali seekor kura-kura bernama Shelley.
Pendapat Film Frankenweenie menurut saya :
Menurut saya Frankenweenie mempunyai cerita yang menarik, film ini mempunyai keunikan garapan dari Tim Burton yang sudah terkenal dengan karyanya The Nightmare Before Christmas ini mempunyai setting hitam putih dan stop motion yang bergenre comedy-horror family.
Stop Motion dari film ini sangat halus, ini yang memberikan nilai plus bagi film ini, sehingga seperti bukan film stop-motion. Lalu settingan hitam-putih yang memberikan nuansa jaman dulu juga sangat terasa ditambah dengan karakter dan kostum syarat dengan keadaan Belanda jaman dulu.
Kelebihan dari Film Frankenweenie :
Kisah pesahabatan antara Victor dan Sparky membuat kisah dalam “Frankenweenie” begitu berwarna. Walaupun bercerita tentang kematian, “Frankenweenie” berhasil tampil sebagai sebuah film yang begitu hidup dan mengharukan.
Banyak film sudah mengajarkan bahwa kematian merupakan sesuatu yang sudah final, dan kemampuan untuk menerima rasa kehilangan yang begitu besar lebih baik daripada memupuk keinginan untuk membangkitkan sesuatu yang sudah tidak bernyawa. Para orang tua sudah belajar tentang pesan ini melalui “Frankenstein” dari Mary Shelley, dan anak-anak kini mungkin dapat belajar untuk menerima pesan yang sama dari “Frankenweenie” milik Tim Burton.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar